Ketua Umum AKPERSI Tantang Kapolda Riau: Beranikah Tangkap Pelaku Pemukulan Wartawan dan Tutup POM Bensin Mafia BBM di Tabe Gadang?
Table of Contents
Pekanbaru, Zonanesia.web.id – Dunia jurnalisme kembali tercoreng. Kekerasan terhadap wartawan terjadi lagi, kali ini di halaman SPBU Tabe Gadang, Pekanbaru, Kamis (7/8/2025) sore. Enam jurnalis yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) Riau menjadi korban pengeroyokan brutal oleh oknum pengepul BBM subsidi dan diduga staf serta pengamanan SPBU setempat.
Insiden itu bermula saat para jurnalis melakukan investigasi atas dugaan praktik pengepulan BBM bersubsidi oleh mobil-mobil modifikasi. Namun bukannya mendapat klarifikasi, mereka justru dikepung lebih dari 40 orang, dipukuli, bahkan alat kerja berupa ponsel dan kamera dihancurkan di tempat.
“Mereka dikeroyok saat sedang menjalankan tugas jurnalistik yang sah menurut hukum. Ini serangan terhadap kebebasan pers, bukan sekadar penganiayaan biasa,” tegas Rino Triyono, S.Kom., S.H., C.IJ., C.BJ., C.EJ., C.F.L.E., Ketua Umum DPP AKPERSI.
DPP AKPERSI langsung mengambil alih pendampingan hukum terhadap para korban. Ketua DPD AKPERSI Riau, Irfan Siregar, mengonfirmasi bahwa para wartawan sudah membuat laporan resmi ke Polresta Pekanbaru, menjalani visum di RS Bhayangkara, dan telah menyampaikan kronologi lengkap ke pihak berwenang.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pelaku yang ditangkap, bahkan penanganan kasus diduga terhambat karena terjadi pergantian penyidik secara mendadak.
🔎 Diduga Ada Bekingan APH di Balik Mafia BBM
AKPERSI menduga kuat praktik pengepulan BBM bersubsidi ini dilindungi oleh oknum aparat penegak hukum (APH). Modus operandi yang berani dan terbuka menunjukkan adanya kekuatan gelap di belakang aktivitas ilegal tersebut.
“Jika Kapolda Riau tidak mampu menangkap pelaku pemukulan terhadap wartawan dan menutup POM Bensin yang jelas-jelas menjadi sarang mafia BBM, maka kami akan anggap Polri ikut membekingi. Jangan biarkan kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum terus jatuh!” kecam Rino Triyono.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap pembungkaman pers, DPP AKPERSI menyatakan siap melakukan konsolidasi nasional dan menggelar kampanye di seluruh media jaringan mereka di 33 provinsi se-Indonesia dengan hastag:
#NoViralNoJustice #TangkapPemukulJurnalis #BubarkanMafiaBBM
🔔 AKPERSI Warning Polri: “Jangan Biarkan Institusi Hancur di Mata Publik”
Rino menegaskan bahwa AKPERSI tak akan tinggal diam jika anggotanya diperlakukan seperti kriminal saat menjalankan tugasnya.
“Jika pelaku tak segera ditangkap dan praktik BBM ilegal itu masih berjalan seolah kebal hukum, maka kami pastikan kasus ini akan kami bawa hingga ke Kapolri dan Presiden. Pers harus dilindungi, bukan dibungkam!”tegas Rino
📝 Catatan Zonanesia:
Insiden ini bukan hanya mencoreng kebebasan pers, tapi juga menguak betapa dalam dan terstrukturnya mafia distribusi BBM bersubsidi di daerah. Kini publik menanti: Beranikah Kapolda Riau bersihkan institusinya dan menjawab tantangan AKPERSI?
Atau justru membiarkan rakyat menyaksikan pembusukan hukum di depan mata?
---
📌 Rilis resmi oleh DPP AKPERSI
diterbitkan oleh Redaksi Zonanesia.web.id bekerja sama dengan DPP AKPERSI.
📩 Email Redaksi: zonesiapers@gmail.com
Media partner AKPERSI Independen
Posting Komentar